>
mengingat kerusuhan Mei 1998 Dolores Haze : mengingat kerusuhan Mei 1998

Future Machine

Sunday, November 21, 2010

mengingat kerusuhan Mei 1998

aku paling suka tiap pelajaran PKN nya pak. Advent, soalnya beliau sering cerita macem*
ceritanya seru bgt diikuti, dari yg horror, politik, sekolah, orang lain, sampe yg pribadi
hihih
kadang ada lucu-lucunya juga sih
yg paling aku inget itu pas beliau cerita tentang kerusuhan Mei 1998.

hmmm,, berarti itu dua tahun setelah aku lahir ...
aku masih kecil waktu itu jadi belum tau apa-apa
wah klo sambil dibayangin emang serem ceritanya itu
tentang pembasmian "si mata sipit" (etnis Cina) di Jakarta
gadis* diperkosa, toko* dijarah, bangunan dibakar, barang dirampas...
wah, pasti itu bener* kerusuhan paling serem deh
aku emang belum liat sendiri kejadiannya kayak apa, tapi klo dirasakan sekarang itu pasti menyeramkan sekali


Kita sebagai manusia melihat sesama dengan cara berbeda,
aku berharap tak ada lagi jurang pemisah diantara ras, suku, agama...
yaaa walau sekarang masih ada sih :((




gara-gara keinget cerita itu aku jadi tertarik untuk menelusuri lebih jauh di internet,
dan tadaaa, banyaaak bgt blog yg menuliskan sejarah tahun 1998 yg kelam itu
ternyata kerusuhan tahun 1998 itu sama kayak waktu Kristallnacht di Jerman waktu zaman Nazi, Hitler ingin memusnahkan semua etnis Yahudi
yang paling menyedihkan, waktu aku baca artikel tentang gadis-gadis Cina yg diperkosa, huhuhu kasian bgt merekaa, cantik* lagi, mereka harus kehilangan "kehormatan"nya secara paksa, sadis, brutal dan menyakitkan  oleh orang Betawi
arrgh, kejam !!
dan perkosaan dilakukan karena mayoritas etnis Cina di Jakarta beragama Nasrani .
ehm... yaa itu juga ada sangkut pautnya sama agama.
oya gara* kerusuhan itu juga orang* keturunan Cina yg tinggal di Jakarta pada pindah ke luar negeri...
hikz, kasihan...
harta bendanya aja hancur, jadi mereka ingin pindah 'tempat' untuk mencoba memulai hidup baru mereka
sebenernya kerusuhannya ga hanya di Jakarta aja sih, di Solo juga, sama kota-kota besar lainnya
Menurut cerita, perempuan dijadikan korban karena perempuan dianggap sebagai 'properti' keluarga. Karena itu, perkosaan  brutal yg dilakukan perusuh, agar membangun rasa ketakutan masyarakat dengan mengorbankan wanita WNI keturunan Cina .
aduuuh, biadab bener deh !


hmm, daripada aku nyritain kepanjangan mending kalian buka salah satu situs yg nyritain kisah tahun 1998 itu deh :
http://kerusuhan-mei-1998.blogspot.com/


itu isinya lengkap ngebahas tragedi 1998








sekian....

4 bird(s):

Anonymous said...

Nice blog, kejadian itu adalah rekayasa penguasa untuk membuat rusuh keadaan saat itu. Etnis dan agama adalah hal yang sangat mudah untuk memancing keadaan saat itu dan sampai saat ini.

Kalau anda bilang pemusnahan etnis cina dan karena agama mereka berbeda, dan dilakukan oleh betawi...???

Ditempat saya saat peristiwa itu, etnis cina kami lindungi, kami diluar berjaga jaga dari penjarahan. karena mereka baik sama kami dan kami baik juga sebagai tetangga. Namun tidak disemua tempat saat itu, di jakarta, seperti daerah kami dan kami sangat menyayangkan kejadian tersebut.

Mulai dari diri kita sendiri untuk tidak membedakan agama dan etnis. Kedamaian akan terasa indah dengan kebersamaan.

Anonymous said...

informasi yang dibagikan menarik..saya sendiri hanya sedang iseng mencari bacaan mengenai kerusuhan mei ini...lebih menarik lagi penulis blog ternyata "cah stece",hahaha...jadi sedikit bernostalgia dengan masa sma saya sebagai anak debritto..

nice...keep it up

Anonymous said...

Saya sangat sedih waktu itu, banyak saudara jauh etnis kami yang tidak berdosa mengalami kekerasan, binatang saja tidak akan melakukan hal serendah itu. Dan sampai sekarang tidak ada keadilan dan tindak lanjut.
Kami tidak akan mengutuki seperti yang orang lakukan. Tidak sadarkah kalian negri ini berjalan ke arah kehancuran?
Ironisnya masih saja ada orang yang seperti Rh*m4 ir4w@ yang sampai hari ini masih saja membenci etnis kami, dalam benak kami bertanya. Apa salah kami?

BELAJAR BAHASA said...

kerusuhan Mei 1998 terjadi menjelang berakhirnya orde baru

 
© Copyright 2009 by Patricia Krisnashanti l Jurnal Patricia l All rights reserved