>
Melihat Indonesia dalam industri perfilman Dolores Haze : Melihat Indonesia dalam industri perfilman

Future Machine

Sunday, February 6, 2011

Melihat Indonesia dalam industri perfilman

Taraaa~ I come back with new posting ! Ehm, kali ini akan membahas mengenai perfilman Indonesia. Yayaya, dulu udah pernah yg Musik, sekarang ini.
Klo aku lihat-lihat film Indonesia banyak yg wagu deh. Klo film bioskop Indonesia kebanyakan film Horror, bukannya serem dan bikin jerit-jerit tapi malah jadi film bokep.
Ya ga ? Filmnya sih bertema horror, tapi ada unsure “esek-esek” gitu lho. Sensasi horror esek-esek, ckckck. Judulnya juga aneh-aneh, misalkan Tali Pocong Perawan (hmm, mungkin klo udah nikah namanya bakal jadi “Tali Pocong ga Perawan”), Tiren/Mati Kemaren (sumpah, ni film ga nyambung bgt ! ada unsure pornonya malah), dsb…
Raditya Dika said, if Indonesian ghost are funny, not scary. Hahaha.
Emang aneh kok horror Indonesia itu, makanya ga pernah laris di pasaran kan ?
Ga hanya film horror, Indonesia juga identik sama film percintaan. Ada Heart, Love is Cinta, Love in Perth, Love Story, 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta, dsb... Wah, kenapa harus selalu pake “love” ya ? Yaiyalah, secara temanya ada “cinta”. Klo film percintaan sih saya akui lumayan bermutu deh ketimbang horror nya. Jarang ada film percintaan Indonesia yg ada “esek-esek”nya gitu, justru banyak amanat yg dapat diambil di akhir film. Film indie Indonesia yg paling saya sukai dan sampai sekarang masih keinget itu “CIN[T]A” (baca : Cinta Cina). Ini film menceritakan mengenai sepasang orang yg saling mencintai walaupun berbeda kepercayaan, tapi pada akhirnya mereka ga bisa ‘bersatu’ ya karena masalah kepercayaan itu. Huhuhu. But, Two thumbs deh tapi buat ni film.
Selain horror sama cinta, teman film Indonesia itu ada film mengenai Kebangasaan, Persahabatan, sama Religius. Nah, klo yg kayak gini juga lumayan bermutu. Sebut saja film “Ayat-ayat Cinta” yg bertema Religius itu mampu menjadi film terlaris dan ditayangkan di Negara lain. Aku belum pernah nonton filmnya sih, tapi banyak yg bilang bagus. Klo yg persahabatan gitu, setahuku paling laris dan OK “Laskar Pelangi”, itu film juga mampu menarik perhatian anak bangsa menontonnya.
Oya, Indonesia ga identik hanya film bioskopnya, tapi juga SINETRONnya donk… Hahaha, aku ga suka sama sinetron, soalnya hampir 90% itu temanya CINTA mulu. Bosen juga toh, trus konfliknya biasanya diperpanjang., sampai ratusan episode bahkan puluhan Season (keinget serial sinetron Tersanjung). Klo menurutku sinetron Indonesia itu sama sekali ga mendidik, bahkan mengajari anak-anak berbicara kasar, toh ngomong kata-kata *piiip* aja ga disensor kok. Apalagi itu lho film-film siluman ga jelas yg biasanya ditayangi di Indosiar, hahaha, ngakak deh litanya. Teknik komputernya masih jelek, jadi kelihatan bgt wagunya. Biasanya sih film pendekar itu lho. Ckckck
Ehm, klo film-film yg bermutu itu yg jelas pemainnya professional (pasti penjiwaan karakternya lebih oke), ga mengandung unsure SARA atau pornografi. Sebenernya film Indonesia itu udah lumayan maju, tapi film horornya itu lho … hhe. Tapi aku tetep cinta Indonesiaku ini kok ;)

0 bird(s):

 
© Copyright 2009 by Patricia Krisnashanti l Jurnal Patricia l All rights reserved