>
merdeka dari medsos (1 week challenge) Dolores Haze : merdeka dari medsos (1 week challenge)

Future Machine

Saturday, January 23, 2016

merdeka dari medsos (1 week challenge)


Hello folks!

Ini bener-bener 'tantangan' yang lumayan berat untuk dijalani. Seminggu tanpa medsos. Bagi seorang socmed addict seperti saya, 'tantangan' tersebut dilakukan agar saya bisa detoks dari media sosial. Dengan kata lain, bener-bener 100% terbebas dari terpaan medsos, gak ngecek notif dan gak buka akun sama sekali. 'Tantangan' ini pun saya lakukan atas kemauan diri sendiri. Karena saya benar-benar butuh perubahan. Tantangan ini saya lakukan pada hari Kamis, 14-21 Januari 2015.

Ada beberapa alasan kenapa saya melakukan 'tantangan' ini. Pertama, karena saya merasa jenuh dengan isi medsos. Banyak kepalsuan dan drama, bikin males gitu. Yaaa walaupun tidak semua isi medsos seperti itu, saya tahu kalau medsos juga sangat membantu saya untuk menemukan berita-berita penting dan menarik di saat itu juga dan di seluruh dunia. Perasaan jenuh yang saya alami itulah yang kadang membuat rasa depresi. Really. Karena medsos masa kini sudah memiliki kontruksi masing-masing, seperti halnya standar kecantikan, standar hits, tombol "like" dan "follow" yang dijadikan standar eksistensi diri. Shitty banget nggak sih medsos kita? Peran medsos makin tergeser dengan banyak hal yang menjadi acuan eksistensi diri. Banyak hoax, banyak kebencian, ngefans berlebihan, pamer-pameran. Intinya, kejenuhan itu bersumber juga dari kebahagiaan semu yang saya rasakan selama menggunakan medsos. Di foto kelihatan happy banget, di status kelihatan kritis banget, tapi nyatanya makin lama saya merasa kalau saya lakukan itu berlebihan dan tiap saat, gunanya apa? Toh, gak semua orang peduli dengan apa yang kita post, bahkan real friends in real world belum tentu sebanyak di medsos.
Kedua, dari rasa jenuh itu lah saya sebenernya penasaran untuk merasakan pengalaman hidup tanpa medsos. Saya ingin membuktikan, apakah hidup tanpa medsos saya akan tetap hidup baik-baik saja(?). Taraaa, saya pun sudah membuktikannya. Hidup seminggu tanpa medsos saya bisa lebih produktif (ya gak selalu, kadang pula juga malesssss banget to do something). Buku-buku yang sudah dari lama mengantri untuk dibaca akhirnya saya tergerak untuk segera menyelesaikan membaca satu per satu. Nambah ilmu, nambah kosa kata, nambah inspirasi. Selain itu, saya juga lebih banyak berinteraksi langsung dengan keluarga saya di rumah, pokoknya jadi gak autis lagi sama gadget.
Ketiga, hidup jauh lebih damai. Hampir sama lah kayak poin pertama.
Keempat, karena saya memiliki ini........


Well, tapi di masa kini kebutuhan akan medsos itu emang amat penting sih. Kita bisa tau banyak hal dari berbagai dunia, bisa kenalan sama banyak orang dimanapun, bisa mengekspresikan diri dengan berbagai postingan (foto), dsb. Tapi ya harus pinter memilah berita yang fakta sama hoax juga sih biar gak terjerumus dalam satu sudut pandang aja. Selama medsos itu dipergunakan sebaik mungkin dan sesuai fungsinya. Oiya, ditakar juga waktu penggunaannya biar gak jadi addict trus melupakan segalanya (waktu, orang disekitar, kerjaan).
Nah, itulah pengalaman saya detoks dan merdeka dari medsos selama seminggu. Kalian kalau merasa tertantang untuk ngerasain 'sensasinya' bisa banget dicoba, siapa tahu bisa mawas diri dan menemukan jati diri yang sesungguhnya heheu.
Sekian~

3 bird(s):

Nonasunda said...

kalo ngeblog termasuk medsos ga sih pat? saya bisalah 1minggu without medsos, tapi kalo ga ngeblog kayaknya gabisa hehehehe

Unknown said...

Pernah diskusi nih soal ketergantungan manusia jaman sekarang sama medsos pas kuliah. Salah satu hal yang menurut aku bahaya banget tuh masalah pencapaian manusia yang jadi rendah banget. Manusia gak lagi punya pencapaian yang tinggi, yang melampaui batas. Semuanya jadi cuma terpaku sama jumlah likes dan followers. :(
btw pengen nih sekali2 vakum dari medsos. Tapi sekalinya gak buka semalem aja, pasti dicariin. Gak bisa merdeka juga hiks. :')

Patricia Hoo said...

@Eulis :
Bisa jadi blog termasuk medsos karena blog juga sarana interaksi tukar pikiran dan komentar kan? :)

@Claudia :
Nah, bener banget! Padahal 'pencapaian' yang mereka mau itu hanyalah kepuasan fana :)

 
© Copyright 2009 by Patricia Krisnashanti l Jurnal Patricia l All rights reserved