>
WASPADA SCAMMER ATAU FRAUD! Dolores Haze : WASPADA SCAMMER ATAU FRAUD!

Future Machine

Tuesday, January 3, 2017

WASPADA SCAMMER ATAU FRAUD!

Hello folks!
Kali ini aku mau bahas seputar kejadian yang kualami sendiri di dunia maya.
Semoga dengan adanya artikel ini membuat mata kalian terbuka dan lebih hati-hati, bahwa dunia itu bisa sangat kejam dan jangan gampang percaya sama siapapun.

Kejadian ini bermula kemarin, tanggal 2 Januari 2017. Beberapa hari sebelumnya ada bule nge-add aku via LinkedIn. Awalnya aku gak negatif thinking terhadap orang ini. Karena tujuan di LinkedIn kan menambah relasi, nyari prospek kerja, belajar bikin cv, dll. Yaudah ku approve aja tuh. Trus dia nge-DM aku gini:



(sumber: dokumen pribadi)


Well, disini aku murni belum curiga apapun. Ok, kukirim email. Kurang lebih aku nulis gini:

"Hello there. Nice to know you. You may call me Patty. Sure we can be friend. Will you tell me about yourself and explain the reason why you want to go into partnership with me?"

Dan, pada tanggal 2 Januari itulah dia bales gini:


(sumber: dokumen pribadi)


Coba kalian perhatikan baik-baik. Ada yang janggal gak???




Nah, pas dapet balesan email inilah aku langsung tanya-tanya ke temen-temenku yang paham ginian. Ada yang bilang ini bentuk penipuan, pencucian uang, atau scam.
Nah lho?


Oh ya, dari kejanggalan email tersebut, aku menyimpulkan:
   1. Kemungkinan itu bentuk pencucian uang. Memindahkan uang sebesar itu ke negara lain untuk dijadikan aset biar nggak ketahuan. Dipindah keluar negeri mungkin biar nggak kelacak di negara asalnya (cmiiw). Entahlah.
   2. Uang tersebut bisa jadi adalah hasil pencurian atau perampokan. Gila bener kan uang segede itu dipunyai sama US Army Officer? Ngalahin pejabat aja. 
   3. Bisa jadi ini buat pemerasan. Kalo duitnya semisal udah di rekeningku, bisa jadi ntar dia minta lebih banyak. Bisa jadi buat ngancem sesuatu. Tapi duit 100 juta masuk aja bisa kelacak "nggak benernya" :/
   4. Dia pengen cari korban baru untuk dicuri identitasnya buat ngelakuin aksinya lagi. Duuh ini yang paling kutakutin :(
   5. Apa benar di Syria ada UN, US Army, dan semacamnya yang 'bertugas' disana? Lha sumbangan dari Indonesia aja bisa nyasar ke pemberontak #eh #sorry . Emang bisa gitu buka medsos pas lagi tugas?


Pas aku udah tanya-tanya temen-temenku itu, langsung kucoba googling tentang ini. Dan YA 100% yang kualami ini adalah scam. Aku hampir aja jadi korban scam. DANG!
Buat yang belum paham apa itu scam, bisa klik link judul-judul dibawah ini:
 *SCAM (Scheming-Crafty-Aggresive-Malicious)

Banyak hal yang akhirnya bikin aku tau banyak tentang scam, ciri-ciri, dan penanganannya.
Nih link nya biar gak perlu repot-repot cari:

* Buat yang pengen laporin scammer:
https://www.scamwatch.gov.au/ (dari pantauan pemerintah Australia)
id.m.wikihow.com/Melaporkan-Penipuan (panduan melaporkan secara general)
www.419eater.com (pembasmi scammer 419)
https://www.usa.gov/stop-scams-frauds (dari pantauan pemerintah USA)
http://www.actionfraud.police.uk/report_fraud (dari pantauan pemerintah Inggris)
https://www.stopfraud.gov/report.html (melaporkan secara general)

* Ciri-ciri scammer:
asp.tacticalgear.com/new-online-military-scammers/ (scammer yang sok ngaku orang militer)

* Kasus-kasus korban scammer:
laurentiadewi.com/41988 (dibahas tuntas dari pengalaman pribadi, penanganan, dll)
https://www.lifewire.com/top-internet-email-scams-2483614 (macam-macam kasus scam yang pernah terjadi)
https://waspadascammercinta.wordpress.com (korban scammer dengan dalih cinta)
https://www.fraudswatch.com/scammers-military/ (korban yang identitasnya dicuri)

* Penanganan agar lebih waspada:



(sumber tertera)
(klik gambar untuk memperbesar)



   ~ Pelaku nggak selamanya ada di Afrika, bisa jadi dia dari Amrik, Eropa, bahkan Indonesia.
   ~ Mereka akan menulis cerita melankolis untuk menyentuh psikologis kalian, dan membuat kalian luluh dan merasa kasihan. Nggak mau kan niat awal kalian mulia untuk menolong malah jadi apes? Telusuri identitasnya! Anyway, jangan sampai jatuh cinta ya, pokoknya jangan sampe baperrrr karena kata-kata manisnya, jatuhnya malah jadi korban romance-scam.
   ~ Kalau dia selalu menolak untuk ngasih foto atau vid-call, mulai patut dicurigai. Dia nggak mau ketauan jati dirinya.
   ~ Kejahatan scam atau fraud merupakan kejahatan terorganisir. Mereka nggak mungkin bekerja sendirian. 
   ~ Nggak pernah pake nama asli, kecuali kalau langsung lapor ke web yang menangani kasus tersebut, bisa ketauan tu identias aslinya. Mereka biasa mencuri identitas orang-orang militer atau orang-orang penting lainnya. Supaya terkesan meyakinkan. Padahal mah mana mungkin orang berpangkat gak dapet santunan dari pemerintah atau nggak dapet bantuan kedubes?
   ~ Secara Psikoanalisis, mereka ingin menjadi seperti orang yang mereka kagumi atau ada ketidaksukaan sama seseorang, makanya memalsukan diri biar orang lain yang jadi korban terkesan. Ketidaksadaran untuk mengubah dirinya karena ada tekanan atau masalah dari luar. 
   ~ Sempat kepikiran kenapa nominal yang ditulis si pelaku itu besar? Sampai ratusan juta, milyaran, bahkan triliunan? Bisa jadi karena dia mungkin mengalami kondisi perekonomian yang buruk di negaranya atau bahkan keluarganya. Kalau pusatnya di Afrika, bisa jadi karena pengaruh inflasi, makanya mata uang jadi nggak berharga sama sekali (mungkin lho ya, mungkiiiin, walaupun nggak semua negara di Afrika gitu). Atau yaaa karena rakus pengen punya duit banyak demi kepentingan pribadi dan kelompoknya.
   ~ Banyak modusnya! Dari penawaran lotere, penawaran paket liburan, penawaran investasi, penawaran hadiah, penawaran paket, dll. 



Berikut data-data pelaku yang berhasil kutelusuri dan ku-capture :


Nampak meyakinkan, bukan?


Kalo di-zoom, gambarnya pecah. Patut dicurigai. Tapi bisa jadi ini adalah foto dari korban yang dicuri identitasnya sama si pelaku.



Pengalaman kerjanya nampak wow.



Emailnya langsung kulacak buat nyari IP address nya. Mampus kau. Entah itu maksudnya emailnya memang dibuat di Amrik, orangnya emang dari Amrik, atau data pas bikin emailnya ditulis alamat Amrik.




Dari pencarian IP address inilah bisa dicari lokasi pemilik email tersebut. Seperti yang nampak pada peta dibawah ini:
Bisa aja nih langsung disamperin... Biar ditangkep FBI.

(sumber: dokumen pribadi)



Trus aku juga iseng nyari nama Franklin Moore di Google dan LinkedIn, dan ternyataaaaa ada foto yang sama dengan isi profil yang berbeda!

(sumber: dokumen pribadi) 
foto bisa jadi adalah korban yang dicuri identitasnya.


Janggal? JELASSSS.
Yang mau nipu aku kerjanya ngaku di militer, yang ini engineer wkakak.

Bahkan di Google itu banyak nama Franklin Moore berseliweran. Emang sih yang namanya kayak dia tu gak cuma satu aja di dunia ini, bahkan ada artis juga yang namanya sama kayak ini. Ada juga korban scam yang dapet email dari Mrs. Franklin Moore dengan email yang berbeda. Nah lho? 


Karena saking paniknya langsung aja aku block orang itu dari LinkedIn dan Email.
Hmm lega. Walaupun aku takut ada kemungkinan nama emailku disalahgunakan :( 
Ada baiknya kita nggak umbar banyak data pribadi di medsos. Kalaupun pengen, dibikin private aja.
Untung aja udah banyak capture bukti-bukti.



Bahkan sebenernya korban scam ini udah banyak, ada yang melapor ada yang gak sanggup.



Kesimpulan dari pengalaman yang kudapet ini:
   ~ Jangan mudah tergiur dengan penawaran uang, hadiah, jaminan, dll dari orang nggak dikenal.
   ~ Jangan mudah percaya dengan orang yang baru kalian kenal! Kalau perlu, telusuri dulu namanya di google. Kalian harus cari tau dulu apa yang dia mau dari kita (sukur-sukur bukan tentang duit). Kalau terkesan bikin rugi finansial, block saja! :p
   ~ Berpikir kritis dan rasional. Skeptis juga penting lho. Telusuri info mengenai pekerjaan dari pelaku yang ngaku-ngaku itu, dsb.
   ~ Kalau curiga fotonya terkesan palsu atau pecah, coba telusuri pake google images buat tau kebenarannya.
   ~ Jangan umbar banyak data pribadi di medsos.
   ~ Kalau dapet email sejenis kayak gitu, SEGERA BLOKIR ORANG TERSEBUT! Tapi bentuknya ada berbagai macam sih, nggak cuma penawaran investasi gaji, bisa juga lotere, hadiah, minta sumbangan, dll. Pokoknya harus pahami pola-pola penulisan sama identitas (palsu) mereka.




Sayang sekali, di Indonesia belum ada hukuman yang keras untuk scammer kayak gini :"(
Aku berharap aja semoga tidak ada korban lain dan bagi yang sudah atau pernah mengalami semoga lekas kelar masalahnya (bawa ke jalur hukum). Semoga kita semua bisa lebih waspada dan nggak mudah percaya. 



1 bird(s):

Alivia Awin said...

Hei Patt, hati-hati sama scammer
Kemaren aku juga dapat email seperti ini. Untung aja langsung masuk spam hahahahaha

 
© Copyright 2009 by Patricia Krisnashanti l Jurnal Patricia l All rights reserved